
Pasuruan, independentnew-post.com
Polres Pasuruan Kota telah tetapkan 4 tersangka Peristiwa Ledakan Bom Bondet, ke empatnya adalah merupakan perakit dan penjual bom ikan yang telah menewaskan dua orang warga Pasuruan. Hal tersebut telah disampaikan oleh Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman, saat jumpa pers, pada Rabu (15/09/2021), di Joglo Parama Satwika Polres Pasuruan Kota.
Saat saat jumpa pers, Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman didampingi oleh Kabidlabfor Polda Jatim Kombes Pol Sodiq Pratomo, Kasat Reskrim Kapolres Pasuruan Kota
dan Kasi Humas Polres Pasuruan Kota.

Insiden meledaknya bom ikan yang terjadi di Dusun Macan Putih, Desa Pekangkungan, Kecamatan Gondangwetan Pasuruan tersebut, Polres Pasuruan kota telah menetapkan 4 tersangka, mereka telah terlibat dalam kejadian meledaknya bom ikan yang terjadi pada Sabtu pagi lalu. Yakni Dua orang yang meninggal di lokasi kejadian, dan dua lagi yakni IF dan AR.
Polres Pasuruan Kota telah menetapkan Istri Hofar sebagai tersangka lantaran dirinya terbukti terlibat dalam pembuatan detonator untuk bom ikan, sejak satu tahun lalu. Begitu pula dengan AR yang mengaku telah membantu memproduksi detonator dari dua bulan lalu.
“Saat ini telah ditetapkan 4 orang tersangka, yakni dua orang yang meninggal di lokasi kejadian, dan dua lagi yakni IF dan AR. IF ini istri tersangka yang sudah membantu membuat detonator sejak setahun terakhir dan AR yang ikut membantu dalam waktu 2 bulan ini untuk membuat rakitan detonator,” Jelas Kapolres Pasuruan Kota.

Kapolres Pasuruan Kota juga menambahkan bahwa selama membuat detonator, keempat tersangka tersebut saling bekerja sama. Terlebih untuk menyembunyikan aktifitas dalam merakit bom ikan, agar kegiatan tersebut tidak diketahui tetangga. Untuk motifnya, Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman telah menilai bahwa hal tersebut sebagai alasan klasik, yakni karena urusan ekonomi atau untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dilain sisi, Kabidlabfor Polda Jatim Kombes Pol Sodiq Pratomo telah memaparkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), yakni telah didapatkan adanya satu lubang bekas titik pusat ledakan dengan ukuran diameter ± 50 cm, dan kedalaman ± 7 cm, Postitif mengandung Lead Azida Pb(N3)2. “Telah ditemukan Ratusan casing detonator yang terbuat dari aluminium dengan panjang rata-rata ± 58,2 mm dan diameter rata rata ± 7,2 mm. Barang bukti serbuk warna putih yang positif mengandung Pentaerytritol tetranitrate (PETN) dan Potassium Chlorat (KClO3) serta Barang bukti serbuk warna putih kekuningan yang positif mengandung Trinitro toluena (TNT),” ungkap Kabidlabfor Polda Jatim.
Kombes Pol Sodiq juga menjelaskan bahwa PETN (Pentaerytritol tetranitrate), Potassium Chlorat (KCO3), TNT (Trinitro toluena ), Lead azide Pb(N3)2 ini termasuk jenis bahan peledak high explosive, sedangkan untuk Potassium Chlorat (KClO3) ini termasuk jenis bahan peledak LOW EXPLOSIVE. “itu semua telah ditemukan di TKP adanya bahan pembuatan detonator rakitan. Antara lain, selongsong atau casing detonator, ayakan, kapas dan tampah di area pusat ledakan. Lead azide Pb(N3)2 termasuk jenis bahan peledak high explosive yang sangat sensitif terhadap tekanan, gesekan, guncangan dan nyala api. Salah satu isian detonator Lead azide (Pb(N3)2), termasuk bahan peledak jenis high explosive,”.

Proses terjadinya ledakan secara teknis dapat berasal dari adanya perlakuan panas terhadap campuran bahan peledak isian detonator rakitan, dimana sumber dapat berasal dari Impack, Friksi, Tekanan, nyala api atau jatuh saat pemindahan, pergeseran dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
“Jenis bahan peledak yang digunakan sebagai bahan isian detonator rakitan, terdiri dari campuran bahan peledak Low explosive KClO3 (Kalium Klorat) dan High explosive, TNT (Tri Nitro Toluena), PETN (Pentaerythriol tetranitrate) dan Lead azide (Pb(N3)2),” tutur Kombes Pol Sodiq Kabidlabfor Polda Jatim.
Sementara, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan bahwa “Dengan kejadian ini, Polda Jatim terus melakukan pengembangan terkait ledakan bom bondet tersebut, Polda Jatim juga telah membentuk tim untuk menelusuri asal usul bahan kimia peledak yang didapatkan dari para pelaku,” ujarnya. (Pewarta :Fifi)