Ikatan Alumni Universitas Airlangga Bersama Pemkab Jember Lakukan Pendampingan Satgas Covid- 19 Tingkat Kelurahan

Jember, independentnew-post.com

Ikatan Alumni Universitas Airlangga menggandeng Pemkab Jember guna melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Adapun pengabdian tersebut berupa pendampingan Satgas Covid-19 di tingkat kelurahan dan RT/RW.

Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga Kabupaten Jember dr. I Nyoman Semita, Sp.OT. menyampaikan, kali ini pihaknya membawa tenaga relawan sebanyak 22 orang dari alumni dan mahasiswa, telekonseling dari 15 dokter, dan 25 orang multiprofesi.

“Semuanya untuk mendarmabaktikan keilmuannya, apa yang telah didapat di kampus untuk penanganan Covid-19 di tiga kecamatan yakni Kecamatan Kaliwates, Sumbersari dan Patrang sesuai arahan pak Bupati dalam pencegahan di sektor hulu,” kata dr. I Nyoman dalam sambutannya, Senin (9/8/2021).

Mereka akan mendampingi pejabat pemerintah di tingkat bawah, selama 2 minggu ke depan dalam penerapan PPKM Berbasis RT/RW dengan fokus yang sakit Covid-19 segera sehat dan yang sehat tidak terpapar.

dr. Nyoman juga menyampaikan bahwa para relawan kali ini sudah dibagi tugas pokoknya masing-masing.

“Mudah-mudahan hasilnya bagus dari aksi kami ini, metodenya akan dilaksanakan luring dan daring sesuai proporsinya,” lanjut Nyoman.
Sementara Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto berterima kasih atas aksi nyata para relawan dari Unair mendampingi para lurah dan Ketua RT/RW dalam penanganan Covid-19 di sektor hulu.

“Terus terang bisa kami sampaikan, semakin hari penerapan PPKM berlangsung terus ini tanpa adanya pencerahan edukasi kepada masyarakat kita, saya khawatir ada keputusasaan dari masyarakat kita, sektor ekonomi dan kesehatan harus tertangani maksimal kedua-duanya,” kata Bupati Hendy Siswanto.

Dia menerapkan PPKM berbasis RT/RW ini sudah berjalan 5 hari, semuanya bergabung menjadi satu untuk masuk kampung untuk melakukan tracing dan akan kita lakukan sampai 7 hari, dan nanti laporannya diketahui.

“Selama di dalam rumah (isoman), sungguh tidak enak di dalam rumah itu terutama yang tidak punya uang, yang masih harus memikirkan anak-istrinya. Kami bisanya memberikan bantuan sembako dan obat-obatan untuk sekadar meringankan, pastinya beban masih ada. Orang tidak hanya butuhnya sembako, tentunya masih banyak kebutuhan lain, makanya saya mengharapkan edukasi yang diberikan para relawan tidak hanya tentang sakitnya, tapi ditambahi semangat lagi memotivasi mereka apabila Covidnya turun maka bisa bekerja dengan baik,” pesannya. (Pewarta : Fifi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *