Situbondo, independentnew-post.com
Proyek Padat Karya Program Percepatan Pembangunan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang ada di Kabupaten Situbondo, kurang lebih 50 titik yang tersebar di beberapa desa, dikerjakan secara swakelola, diduga telah banyak menuai pertanyaan.
Yayan panggilan akrabnya selaku Ketua Divisi di LBH CAKRA pada saat di konfirmasi mengatakan bahwa “Program P3TGAI yang berada di Kabupaten Situbondo diduga bermasalah, hal ini ada temuan pada saat kami turun ke beberapa lokasi pekerjaan tersebut, dari awalnya saja sudah salah, dimana gambarnya diindikasi hanya ada satu dan di jadikan acuan di 50 titik pekerjaan tanpa melihat kondisi di lapangan, padahal kondisi di lapangan itu berbeda beda, seharusnya menyesuaikan kondisi dilapangan”.
“Bukan hanya itu saja, pekerjaan tersebut terkesan seperti tergesa-gesa, hal ini di buktikan banyaknya pohon yang tidak di potong, tau-tau pekerjaan itu sudah di mulai tanpa melakukan musyawarah terlebih dahulu kepemilik lahan tersebut, pekerjaan sebelum dimulai seharusnya di lakukan survey terlebih dahulu bukan dana di terima baru melakukan survey, itu kan aneh maz”. Tegasnya.
“Kami selaku tim dari LBH CAKRA tidak akan diam saja melihat pekerjaan yang nominalnya sangat besar tersebut, yakni dimana pertitik diperkirakan nominalnya sekisaran Rp.195.000.000,-, kami juga akan mengirim surat ke dinas terkait untuk melakukan survey bersama-sama”. Jelas Yayan.
Bila semua hal tersebut diduga benar atas temuan LBH CAKRA, sedangkan pekerjaannya sudah 80% dan sudah teralisasi, maka upaya tindakan apa yang akan di ambil oleh dinas terkait? apakah akan di biarkan saja tanpa memberikan sangsi terhadap kelompok yang mengerjakan?. (Rahman)