Eksistensi Kampung Kreatif JFC Setelah Di Tinggal Dynand Faris

Jember, independentnew-post.com

Sepeninggal Dynand Faris, orang pada bertanya-tanya terkait masa depan Jember Fashion Carnaval (JFC). Sebab, sering terjadi sebuah perkumpulan atau apapun ketika pendirinya meninggal dunia, ia mati suri. Tapi ini tidak terjadi dengan JFC. Empat tahun lalu, founder JFC, Dynand Faris meninggal dunia.

Pasca-kematian Dynand, penampilan JFC tetap konsisten, bahkan semakin gebyar. Liputan-liputan media nasional dan internasional semakin marak. Okupansi hotel-hotel di Jember cukup tinggi, bahkan kalau tidak inden sebelumnya, tidak bisa, karena kamar-kamar hotel berkelas sudah dipesan oleh pengunjung JFC, baik dari kota-besar tanah air maupun manca negara.

Kampoeng Creative JFC yang diresmikan Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto, Jumat (10/03/2023), menjadi bukti eksintensi JFC.
Kampoeng Creative JFC  yang terletak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) lapangan Arjasa, Kabupaten Jember cukup apik penataannya. Di sisi timur lapangan berdiri pentas menghadap ke barat, cukup  luas untuk tempat pertunjukan dan sebagainya. Di kanan kirinya juga berdiri monumen bambu.

Menurut Presiden JFC, Budi Setiawan monumen tersebut mempunyai filosofi algoritma alam semesta. Maknanya,  kata Budi, kehadiran JFC di tempat ini sebagai ‘kulo nuwun’ untuk menjadi bagian dari periode kedua JFC yang telah dirintis sebelumnya oleh sang founder, Dynand Faris.
“Periode kedua ini kami anggap sebagai titik untuk melanjutkan impian Mas Dynand menjadikan Jember sebagai kota wisata karnafal yang setiap tahun, setiap saat orang bisa berkunjung ke sini, bisa experient,” urai Budi saat memberikan sambutan.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto berharap agar Kampoeng Creative JFC dapat mendorong masyarakat untuk berkreasi memajukan budaya dan seni di Kabupaten Jember, yang tentu saja atas binaan JFC. “Mengapa JFC, Jember numpang JFC supaya sama-sama terkenalnya,” ujar Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto saat memberikan sambutan dalam  Peresmian Kampoeng Creative JFC di Ruang Terbuka Hijau (RTH) lapangan Arjasa, Kabupaten Jember, Jumat (10/03/2023).

Munculnya JFC di Jember, lanjut Bupati Hendy, tidak begitu mengherankan karena Jember memang tempatnya orang hebat. Buktinya, di Jember pernah berdiri 7 kerajaan kecil sebelum Kerajaaan Majapahit berdiri. Salah satu kerajaan yang cukup melegenda di Jember adalah Kerajaan Sadeng yang berpusat di Puger. Mungkin ini ada benarnya jika dihubungkan dengan nama Gunung Sadeng yang mengonggok di Desa Puger Wetan. Status gunung kapur tersebut adalah adalah hak milik Pemerintah Kabupaten Jember.

“Mengapa di Jember (ada 7 kerajaan itu), kok gak di tempat lain, itu berarti Jember tempatnya orang hebat, Jember tempatnya budaya, dan sebagainya,” pungkasnya.

Usai memberikan sambutan Bupati Hendy menabuh jimbe sebagai tanda peresmian Kampoeng Creative JFC.

(Pewarta : Fifi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *