Jember, independentnew-post.com
Komunitas yang digagas oleh Tino Cahyono itu menggelar silaturahmi yang dikonsep dengan Ngopi Bareng Sahabat Tino di cafe Dapoer Seven Up yang berada di Jalan Cendrawasih 777 Kreongan Kecamatan Patrang Kota Jember.
Pada pertemuan malam itu, puluhan anggota yang hadir saling sharing untuk mengembangkan program-program yang bisa memberikan manfaat bagi masyakarat.
Diketahui, aksi Sahabat Tino dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan saat ini tengah menjadi buah bibir. Pasalnya, telah banyak masyarakat yang dibantu untuk menggerakkan perekonomiannya melalui bantuan warung kuning dan warkop kuning.
Bahkan bantuan berupa warung atau warung kopi itu juga diberikan lengkap dengan sarana pendukungnya termasuk modal awal.
Cak Nung, salah seorang anggota Sahabat Tino mengungkapkan, dirinya sangat mendukung program-program yang dicetuskan oleh Tino Cahyono.
Diterangkannya pula, dirinya juga kerap mendengar bahwa masyarakat, khususnya pelaku UMKM, merasa sangat terbantu dengan program warung kuning dan warkop kuning.
“Makanya, saya sangat mendukung Sahabat Tino yang bisa berperan sebagai penggerak ekonomi masyarakat,” ujar pria berkacamata yang berdomisili di Kecamatan Bangsalsari itu.
Cak Nung mengimbuhkan, komunitas ini tak hanya sekedar membagikan warung kuning dan warkop kuning, komunitas Sahabat Tino di Jember juga intensif menjalin komunikasi dengan anggotanya untuk membahas hal lain yang penting bagi masyarakat.
Sementara itu, Tino Cahyono yang merupakan penggagas komunitas termasuk juga seorang enterpreneur di Jember itu mengatakan, acara silaturahmi ini bertujuan untuk memberikan masukan sekaligus membahas program-program lain yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Melalui silaturahmi, kita (anggota) Sahabat Tino bisa saling sharing dan memberikan masukan agar eksistensi komunitas ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” kata Tino.
Saat yang sama, Tino jugaaaaaa menjelaskan, pertemuan pada Sabtu malam itu, dirinya bertemu dengan anggotanya yang berada di wilayah timur Jember.
Masih kata Tino, dibaginya pertemuan anggota komunitas karena disesuaikan dengan protokol kesehatan, akibat pandemi Covid-19, yang masih terjadi hingga saat ini.
“Untuk daerah lain, kita lakukan secara bergantian di tempat lain. Sebab kita harus menerapkan prokes,” kata Tino.
(Pewarta : Fifi)