Jember, independentnew-post.com
Rencana mediasi yang diprakarsai oleh beberapa kelompok tani yang ada didesa Mumbulsari kecamatan Mumbulsari kemarin Rabu tanggal 10 November 2021 menyisahkan permasalahan, yakni terjadi insiden dugaan pemukulan terhadap Deddi sekretaris HIPPA Thirtho Mulyo Mumbulsari, dan hingga saat ini yang bersangkutan masih dirawat di Puskesmas Mumbulsari.
Terduga pemukulan tersebut atas nama RN, dengan insiden pemukulan tersebut, Safa Ismail selaku kuasa pendamping dari saudara Taufik selaku Ketua Hippa menyayangkan terjadinya insiden ini.
Ini diluar kendali kita, semua terjadi begitu saja.
dalam mediasi dibalai desa Mumbulsari, Bang Safa meminta kepada Kepala Desa dan beberapa kelompok tani untuk menghentikan acara tersebut dengan alasan yang pertama yaitu tidak adanya pihak yang berani bertanggungjawab atas rencana mediasi antara kelompok tani dengan mengundang pengurus Hippa, alasan kedua karena kegiatan ini dinilai melanggar Undang- undang prokes dan pelaksanaannya dilaksanakan pada hari besar nasional dimana seharusnya kita mengheningkan cipta untuk pahlawan nasional bukan kita isi dengan perdebatan yang menghadirkan massa banyak (sekitar kurang lebih 80 orang), alasan ketiga kegiatan tersebut tidak dihadiri oleh 3 pilar, terlebih lagi tidak adanya ijin kegiatan dari polsek, jadi kami minta untuk dihentikan, tegas ketua LBH PETA Jember dihadapan peserta.
Mengenai insiden dugaan pemukulan yang diduga dilakukan oleh RN tetap berlanjut dengan pelaporan ke Polsek Mumbulsari, menurut Deddi, “Biarlah masalah ini kita selesaikan dijalur hukum, kita hadir dibalai Desa karena kita diundang, namun setelah kita hadir ternyata acara tidak segera dilaksanakan, maka saya meminta kepada ketua kelompok tani untuk segera dimulai acara. dan tiba-tiba saya merasa didorong dan dipukul”.
“Akibat dari kejadian tersebut, yang saya rasakan saat ini adalah kepala pusing dan mual sehingga saya harus dirawat dipuskesmas Mumbulsari dan diharuskan rawat inap”. Ujar Deddi. (Fifi)