Kesal Perusahaan Aspal Ingkar Janji, Warga : Pabrik Janji Melulu

Situbondo, independentnew-post.com

PT. Aditia Sinar Pratama Bali (ASPB) yang berlokasi didusun Belibis Desa Sliwung Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo diduga telah tidak menepati Janjinya untuk memperbaiki jalan rusak parah akibat beban berat dari kendaraan pengangkut material industri perusahaannya.

Jalan yang berlubang dan bergelombang hanya ditimbun tanah urug dan batu kecil (krikil), dan itu sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan desa (penghubung) tersebut.

Janji manis perusahaan untuk memperbaiki jalan yang rusak parah itu sering diucapkan dibeberapa media massa baik cetak maupun online, bahkan puncaknya setahun lalu tepatnya saat hearing dengan komisi 3 bersama OPD terkait atas pengaduan warga dusun belibis melahirkan berita acara PT. ASPB secepatnya akan memperbaiki jalan rusak dan tidak akan menggunakan kendaraan besar yang tidak sesuai dengan klasifikasi jalan tersebut.

RN salah satu motor perwakilan warga hingga terjadi hearing mengatakan pada awak media bawa dirinya sudah sering menanyakan kepihak perusahaan mengapa jalan tak kunjung diperbaiki namun selalu dijawab dengan janji janji saja kalaupun ada yang diaspal hanya beberapa meter saja selebihnya ditumpuk kerikil dan tanah sangat membahayakan pengguna jalan.

“Saat ditanya selalu berjanji, yang nunggu setelah musim hujanlah, dilain waktu janji abis lebaran dan sebagainya jawabnya berubah ubah, ujar RN kesal. Sabtu (18/09/2021).

RN tetap berharap perusahaan segera menepati janji sesuai berita acara di komisi 3 setahun lebih yang lalu bahkan jika tak kunjung diperbaiki (diaspal), dirinya akan bersama warga Ardirejo untuk melakukan aksi, sehingga masyarakat nyaman melintasi jalan penghubung seperti sebelum ada pabrik.

Warga yang lain, NV warga Ardirejo timur yang sering melintas di jalan rusak tersebut merasa kesal dan merasa menjadi korban, dirinya sempat terjatuh akibat jalan licin  menghindar dari banyaknya kerikil di badan jalan, untung saja cuma luka ringan tidak sampai fatal.

“Saya memilih jalan menghindari dari banyaknya batu kecil di jalan, eh malah terjatuh, untung saja pas tidak bawa anak saya yang masih kecil,” ungkap NV  masih bersyukur meskipun terjatuh.

Sementara itu ketua Komisi 3 DPRD Situbondo Bashori Shonhaji saat ditanya disela sela usai wawancara TOLATO PG Asembagus, soal belum diperbaikinya jalan penghubung desa di Ardirejo timur oleh PT. ASPB dia membenarkan jika dulu pernah hearing di komisinya dan melahirkan berita acara.

“Iya dulu pernah hearing disini dan melahirkan berita acara, kami akan koordinasi kembali dengan instansi terkait dengan Dishub, PUPR dan yang lain,” tegas Bashori.

Tak kunjung diperbaikinya jalan rusak dan timbulnya masalah masalah yang sejenis membuat aktifis LPK Andre Vanhouten Jatim gerah dan angkat bicara.

“Tak heran masalah seperti ini tak pernah tuntas terkesan eksekutif, legislatif dan yudikatif dibodohi oleh oknum pengusaha nakal, pertanyaannya apakah oknum oknum tersebut memang tidak tahu karena lemahnya pengawasan atau pura pura tidak tahu dan tutup mata ini yang harus diperbaiki kedepannya,” ujar Andre Vanhouten sapaan akrabnya.

Ditambahkan oleh Andre persoalan perbaikan jalan rusak harus menjadi skala prioritas bagi banyak pihak utamanya pihak perusahaan harus bertanggung jawab penuh dan sesegera mungkin menyelesaikan tanggung jawabnya apalagi sudah tertuang dalam Berita Acara.

“Tertuang dalam berita acara itu gak main main pasti ada konsekwensi  hukumnya, jika tidak efeknya jadikan saja arsip berita acara jadi bungkus kacang,” ucap Andre berseloroh namun serius.(Zul/Nain)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *