Banyuwangi. independentnew-post.com
Virus Covid-19 benar – benar belum hilang sama sekali dari Kabupaten Banyuwangi, setiap harinya semakin meningkat terus yang terkena positif Covid-19, makin tinggi angkah yang meninggal dunia akibat Covid- 19 setiap harinya, karena kegaganasan Virus Covid -19 tersebut.
Salah satunya korban masyarakat biasa yang meninggal dunia di sebabkan terkena Virus Covid-19, itu terjadi pada salah satu warga masyakarat yang berinisial U yang berumur (64 tahun), beralamat di Lingkungan Kempon, Kelurahan Panderejo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Sebelumnya pasien Sempat di rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi Mulai Hari Senin tanggal 30 Bulan November 2020 sekitar pukul 19.40 Wib, Pasien tersebut sudah di rawat di ruang isolasi R1 RSUD Blambangan Banyuwangi selama 5 hari, Pada Hari Jumat tanggal 04 Bulan Desember 2020 pukul 15.00 WIB sore hari, pasien minta paksa pulang untuk di rawat jalan di rumah aja. Selang 2 hari kemudian di rumah pasien tersebut sudah meninggal dunia pada Hari Minggu tanggal 06 Desember 2020 pada pukul 17.30 wib sore hari.
Meninggalnya pasien ternyata diduga telah terinveksi Virus Covid- 19 menurut hasil tes Swabnya dari RSUD Blambangan Banyuwangi, yakni pasien terpapar Virus Covid-19, sehingga membuat kepanikan pada semua warga sekitarnya dan RT / RW setempat, apalagi meninggalnya di rumah bukan di rumah sakit, membuat Semua warga sekitar pada bingung semuanya untuk cara memandikan jenazah dan pemakamannya, karena harus sesuai protokoler Covid-19 yang sudah berlaku saat ini, apalagi semua warga sekitarnya belum tahu cara pemandian jenazah yang terpapar Covid-19. Sehingga jenazah di semayamkan di rumah duka hampir 6 jam.
Akhirnya, setelah di musyawarahkan antar 3 pilar Kelurahan Panderejo dan Satgas Covid-19 Kecamatan Kota Banyuwangi dan memutuskan untuk minta bantuan kepada UPTD Kertosari, memfasilitasi cara pengurusan pemandian jenazah Covid-19, akhirnya jenazah tersebut di bawah lagi ke RSUD Blambangan Kota Banyuwangi untuk di lakukan pemandian pada sekitar pukul 22.30 wib. Esok harinya di lakukan pemakaman sesuai protokoler Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Hari Senin tanggal 07 Desember 2020 sekitar pukul 08.00 WIB pagi hari.
Ketika tim media melakukan klarifikasi di rumah sakit mengenai pasien tersebut, langsung di temui oleh Kabid Pelayanan RSUD Blambangan Kota Banyuwangi Dr. Asiah mengatakan, “Benar mas, memang ada nama pasien berinisal U Berusia (64 tahun ) Beralamat tinggal Di Kelurahan Panderejo sedang rawat inap di RSUD Blambangan Kota Banyuwangi dan di tes Swab positif terpapar Covid-19 dan memaksakan diri pulang kerumahnya, selang beberapa hari kemudian meninggal dunia di rumahnya, alasan pihak rumah sakit mengijinkan pulang paksa karena pasien tersebut sudah mengalami depresi sangat tinggi di ruang isolasi ketika melihat salah satu pasien Covid-19 di sebelahnya meninggal dunia, untuk menghindari hal- hal yang tidak di inginkan selama di ruangan isolasi karena depresi berat terpaksa pihak rumah sakit memberikan izin pulang paksa meskipun belum sembuh total sesuai masa isolasinya secara normal Dan selama di rumah pasien akan di pantau terus oleh pihak Puskesmas untuk melihat perkembangannya.” ujar Dr.Asiah.
Pihak Kelurahan Panderejo ketika di konfirmasi oleh tim media mengatakan bahwa “pihak Kelurahan tidak tahu jika ada warganya yang menderita Covid-19 di RSUD Blambangan Kota Banyuwangi minta paksa pulang dan baru tahu sudah di kabari oleh pihak RW setempat saat meninggal dunia. Seharusnya pihak Puskesmas melakukan pemberitahuan kepada pihak Kelurahan jika ada pasien Covid-19 di kelurahannya dalam pemantauan karena pulang paksa dari rumah sakit dan belum sembuh total. Harapan Kelurahan Panderejo kepada Satgas Covid-19 Kecamatan untuk memberikan pelatihan tentang pemulasan jenazah penyakit Covid-19 ke lingkungannya biar tidak ada rasa kepanikan semua warga jika sewaktu-waktu adanya warga yang meninggal di sebabkan Covid -19 di rumah dan minta pemulihan nama baik kembali kepada keluarga pasien karena Covid-19 bukan penyakit aib” ujar Nanang R Lurah Panderejo.
Harapan Ketua DPC Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) Kobra Banyuwangi Saudara Bapak Djoni Daud kepada tim awak media mengatakan “Petugas Satgas Covid-19 harus bersikap Sangat tegas sekali, Cepat sekali, dan sangat tanggap sekali jika menerima laporan adanya pasien yang sudah meninggal dunia di rumah dan jangan sampai berkatung- katung lama dalam penanganannya dan harus cepat sekali di tangani. Dan meminta satgas Covid-19 di setiap Kelurahan atau Desa untuk di aktifkan kembali untuk di beri pelatihan pemandian jenazah Covid-19 dari Dinas Kesehatan Kota Banyuwangi” Papar Saudara Bapak Djoni Daud. (Edi/Iwan)