
Jember, independentnew-post.com
Kelangkaan pupuk pertanian selama ini membuat para petani kuatir dengan kualitas hasil panennya, utamanya masyarakat petani perkebunan yang berada di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember.
Bapak Gunaman selaku Anggota LMDH saat dikonfirmasi awak media menyampaikan bahwa “Penghasilan petani pada tahun kemaren (2019) dan tahun ini (2020) tidak sepadan dan sumbang dengan biaya yang di keluarkan, karena biaya oprasionalnya sangat tinggi, apalagi ditambah dengan kelangkaan pupuk yang terjadi di tengah pandemi Covid- 19 ini, sehingga mempengaruhi pendapatan dan hasil panen bagi petani perkebunan kopi.” ujarnya. Minggu (20/09/2020).
Masyarakat petani di Desa Sumbersalak banyak melakukan kemitraan, sehingga para petani perkebunan banyak yang mengambil kredit untuk pembiayaan mulai tanam hingga panen, sehingga dengan kondisi kelangkaan pupuk seperti ini akan mempengaruhi kualitas dan hasil panen, apalagi para petani masih harus mengembalikan atau membayar kreditnya, disamping itu dengan adanya faktor cuaca yang juga tidak stabil, yakni kemarau yang sangat panjang, membuat para petani perkebunan kopi dikawasan hutan kuatir dengan hasil panennya.
Dengan kelangkaan pupuk, petani perkebunan kopi yang ada di kawasan hutan belum juga mendapatkan jatah, pasalnya sementara ini kelangkaan pupuk hanya melayani petani pertanian persawahan, sehingga para petani perkebunan di wilayah hutan belum mendapatkan jatah.
LMDH yang merupakan sebuah organisasi yang dibentuk oleh perhutani, mengetahui kelangkaan pupuk bagi para petani perkebunan di wilayah hutan seharusnya mengusulkan kepada pemerintah untuk segera teratasi dengan adanya kelangkaan pupuk tersebut, sehingga masyarakat petani perkebunan pinggiran hutan mendapatkan jatah pupuk.
Bapak Gunawan selaku Anggota LMDH berharap agar Masyarakat Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, utamanya petani kopi di wilayah pinggiran hutan, bisa terpenuhi kebutuhan pupuknya, sehingga kualitas dan hasil panennya bisa maksimal, bahkan untuk saat ini para petani perkebunan kopi membutuhkan pendampingan dari pihak terkait agar bisa mendapatkan jatah pupuk. pungkasnya. (Fifi)