Jember, independentnew-post.com
Musyawarah antar desa terkait laporan pertanggung jawaban kelembagaan (LPJ tahunan) tahun anggararan 2019 atau program pemberdayaan ekonomi masyarakat sukorambi, digelar di Pendopo Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. Rabu (22/01/2020).
Budi Satrio Kasipem Kecamatan Sukorambi saat di konfirmasi awak media menyampaikan bahwa Agenda musyawarah antar desa, no tema DPD jember 26 kecamatan penerima program PNPM, terus di laksanakan sesuai dengan aturan, yakni Perbub nomor 20 tahun 2015.
Menyebutkan bahwa pelaksanaan program harus dipertanggung jawabkan setiap tahunnya melalui MAD, pertanggung jawaban yang di atur melalui Undang undang desa no 6 tahun 2014 dan didalam Undang undang Desa No 6 tahun 2014 disebutkan bahwa disitu ada kepala desa, ada BPD, LPM, tokoh masyarakat dan ada unsur jender atau keterwakilan perempuan 5 orang masing masing desa satu kecamatan mendengarkan pertanggung jawaban terkait pengelolahan dana simpan pinjam yang disampaikan oleh PKD atau badan kerja sama antar desa.
Anggaran yang di pertanggung jawabkan di MAD juga perencanaan 2020 meminta persetujuan dari peserta MAD, disitu dinilai oleh peserta perencanaanya, misal terkait dengan tarjet atau progres yang harus dicapai tahun 2020 kurang bagus harus direfisi lagi perencanaanya.
Dilain sisi, Camat Sukorambi Bambang Rudiyanto saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Program program pemberdayaan ekonomi khususnya di sukorambi tertuang berdasarkan Wisata perkebunan karet dan kopi, juga ada segala macam memakai lahanya perhutani, dengan kemandirian, yang dilakukan oleh perangkat desa atau aktifis penggiat penggiat kopi, karena Wisata perkebunan kopi terdapat segala macam kopi yang sudah terproduksi, seperti halnya kopi kasim, kopi sifki klungkung, kopi padepokan, kopi bangdut, kopi bismo dan lain sebagainya, dari hal tersebut sudah mendalam bahwa masyarakat sukorambi sudah lebih pintar dan ada kemajuan dari sebelumnya.
Harapan Camat Sukorambi agar kedepannya, masyarakat Sukorambi terbebas dari kemiskinan dan ada peningkatan kesejahteraan masyarakat, dari sektor pendidikan, sektor wisata, sektor budaya, sehingga kultur kebudayaan seni dan juga seni lain lainya sudah bisa berkembang baik dari lokal, nasional dan manca negara. (Fifi)