
Jember, independentnew-post.com
Pemkab Jember telah meraih penghargaan terbaik pertama dalam penggunaan bahasa media luar ruang 2019, Penghargaan tersebut telah diterima oleh Drs. KH. Abdul Muqit Arief, di Studio 2 Stasiun TVRI Jawa Timur, Surabaya. Senin (11/11/2019).

Penghargaan terbaik pertama
dalam penggunaan bahasa media luar ruang 2019 yang diberikan pada Pemkab Jember tersebut untuk kategori lembaga pemerintahan, dan Pemkab Jember juga mendapat penghargaan dengan meraih peringkat lima untuk kategori pendidikan, yakni telah diraih oleh SDN Jember Lor 01 Jember.
“Penghargaan ini diperoleh setelah melalui seleksi penilaian tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar untuk media luar ruang di Kabupaten Jember, dengan membanjirnya bahasa asing membuat Pemkab Jember terus berusaha untuk mempertahankan eksistensi Bahasa Indonesia, karena Bahasa Indonesia memiliki banyak makna dan fungsi, yakni bukan hanya sebagai alat komunikasi, akan tetapi juga memiliki makna politik untuk persatuan bangsa.” ujar Drs. KH. Abdul Muqit Arief.

Di Negara Republik Indonesia ini telah terdapat 718 bahasa daerah dari berbagai macam suku, maka dengan keaneka ragaman bahasa daerah tersebut, memerlukan sebuah bahasa penyambung dari seluruh berbagai macam suku yang ada di Indonesia, yakni Bahasa Indonesia, “Pemerintah Kabupaten Jember berusaha keras, bagaimana eksistensi bahasa Indonesia terus dipertahankan dan dikembangkan di semua lembaga lembaga yang ada di Kabupaten Jember,” jelas Drs. KH. Abdul Muqit Arief.
Wabub Jember juga berpesan “Semua pihak harus sadar bahwa Bahasa Indonesia adalah bahsa persatuan dan Kita harus bangga kepada bahasa kita sendiri, jangan sampai kita lebih bangga kepada bahasa asing, Kita harus tanamkan kebanggaan, tidak hanya bangga, tetapi juga dipraktekkan dalam kehidupan sehari hari, baik dalam bahasa lisan dan tulisan, di dalam ataupun di luar ruangan.” Pesannya.

Sementara disisi lain, Drs. Abdul Khak M, Sekretaris Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, mengatakan bahwa dalam memberikan informasi kepada publik harus mengutamakan Bahasa Indonesia, kemudian baru bahasa asing, “Tujuannya agar orang asing biar belajar menggunakan bahasa kita, dan bisa mengerti apa Bahasa Indonesia, sebagai generasi penerus kemerdekaan, kita semua juga harus bisa menghargai para pahlawan yang telah memperjuangkan sumpah pemuda, dengan bersama sama memuliakan bahasa negara, yakni Bahasa Indonesia.” Jelasnya. (Fifi/Al-V)