Banyuwangi, independentnew-post.com
Program tempat pengolahan sampah Terpadu (TPST) yang di gagas oleh Sumarto pada saat beliau menjabat Kepala Desa Tembok Rejo periode lalu, menjadi program percontohan bagi Desa yang lain.
Hal ini mencuat setelah program TPST tersebut dampaknya di rasa dan sangat membantu permasalahan warga Desa Tembok Rejo Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Hal inilah yang akhirnya mendapat perhatian khusus dari desa desa lain, dari luar kecamatan Muncar yang kebetulan punya permasalahan yang sama dengan Desa Tembok Rejo.
Untuk lebih memahami program TPST dan cara mengaplikasikanya ke masyarakat, maka pada hari Jumat (06/12/2019) beberapa desa di luar Kecamatan Muncar mengutus perangkatnya untuk mengadakan study tiru ke Desa Tembok Rejo Kecamatan Muncar. Di temui saat acara study Tiru, Kepala Desa Tembok Rejo terpilih Alfen Efendi terkait study tiru ini beliau mengatakan “Mereka ingin belajar tehnik dan penerapan program TPST, jadi di sini yang kami sajikan adalah bagaimana tehnik pengangkutan yang di awali dengan cara pengangkutan dari rumah ke rumah menggunakan kendaraan roda 3 (tiga), kenapa harus pakai kendaraan roda 3, hal ini di sebabkan oleh kepadatan rumah di Desa Tembok Rejo ini kan sudah terlalu rapat, jadi kalau menggunakan mobil tidak akan bisa menjangkau rumah warga, satu satunya yang di anggap efektif dan efisien adalah dengan menggunakan kendaraan roda 3” jelas Kades Tembok Rejo.
Study Tiru kali ini di hadiri Camat Licin H. Hartono, S.Sos, M.Si dan Camat Muncar Danisworo. Dari study tiru ini di harapkan peserta mampu memahami program TPST dan endingnya bisa mempraktekkan program TPST ini di desa masing masing. (Andri/Bud)