Bondowoso, independentnew-post.com
Bupati Bondowoso Drs. KH. Salwa Arifin, beserta Forpimda Bondowoso Melepas peserta Gerak Jalan Tradisional Maesan Bondowoso 2019 (MABON 2019) Sabtu (16/11/2019), dengan didampingi KASDIM 0822 BONDOWOSO Mayor Inf Irwan Setiyadi SH.
Gerak Jalan Tradisional Maesan Bondowoso 2019 (MABON 2019) telah di ikuti sekitar kurang lebih 2000 peserta dari Bondowoso maupun dari Kabupaten Tetangga, Gerak jalan MABON merupakan sebuah kegiatan dalam rangka mengenang Tragedi Gerbong Maut.
Kegiatan yang bertujuan mengingat atau mengenang jasa jasa dan nilai kepahlawan Gerbong Maut yang terjadi 23 November 1947. Peristiwa tersebut merupakan salah satu peristiwa yang memilukan di kala itu 100 tawanan perang dari Bondowoso akan dibawa menuju penjara Kalisosok Surabaya menggunakan tiga gerbong kereta. Sejumlah 46 orang dari gerbong kedua (8 orang) dan ketiga (seluruh 38 orang) meninggal di tengah perjalanan disebabkan minimnya ventilasi udara yang tersedia dan sesaknya gerbong.
Event ini, mengambil start di depan Kantor Kecamatan Maesan sedangkan Finish di Alun-alun RBA Ki Ronggo atau seputaran Monumen Gerbong Maut. Gerak jalan Mabon yang diberangkatkan oleh Bupati Bondowoso Drs. KH. Salwa Arifin ini, telah diikuti ribuan peserta dengan rincian tingkat perorangan, tingkat Umum, tingkat pelajar.
Kegiatan gerak jalan ini di dukung sepenuhnya dari pihak muspika kecamatan maesan, terbukti atas kehadiran Camat Maesan Drs. Ahmad sayadi. MM, Danramil 0822/07 Maesan Kapten. Inf Sugianto, serta Kapolsek Maesan AKP Slamet, gerak jalan MABON terselenggara dengan dukungan sepenuhnya dari masyarakat, bahkan kegiatan gerak jalan MABON ini telah di terjunkan aparat keamanan dari TNI dan POLRI untuk mengadakan pengamanan mulai dari start dan route yang di lewati peserta gerak jalan MABON 2019 hingga sampai finis. (Sukri)