
Jember, independentnew-post.com
SMA Negeri Arjasa Jember merupakan salah satu SMA Negeri yang telah ditunjuk melaksanakan program sekolah penggerak, dan di Kabupaten Jember hanya ada dua SMA Negeri yang ditunjuk melaksanakan program sekolah penggerak yakni SMA Negeri Arjasa dan SMA Negeri 2 Tanggul.
Sementara hasil konfirmasi dan wawancara awak media dengan Kepala SMA Negeri Arjasa Widi Wasito, S.Pd., M.Pd. mengatakan bahwa “SMA Arjasa merupakan salah satu SMA yang ditunjuk untuk melaksanakan program sekolah penggerak, sekolah penggerak ini harus melaksanakan kurikulum baru yakni yang namanya kurikulum merdeka, perbedaan antara kurikulum merdeka dan kurikulum tiga belas, itu utamanya adalah adanya pembelajaran kukulikuler yaitu pembelajaran P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)”.Jelasnya. Selasa (01/08/2023).
Masih kata Kepala SMA Negeri Arjasa, “Kegiatan P5 sekali dilakukan di lapangan seperti contohnya kearifan lokal yakni anak anak siswa siswi harus datang ke situs situs yang ada di Kabupaten Jember, yakni bisa meneliti atau mencintai budaya budaya lokal seperti macan macanan Kaduk, inilah hal hal yang berbeda di kurikulum merdeka” Ujarnya.

Kepala SMA Negeri Arjasa Widi Wasito, S.Pd., M.Pd.
“Dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke 78 ini, siswa siswi SMA Negeri Arjasa harus mencintai bangsa Indonesia, yakni dengan mengimplementasikan P5 yang salah satunya tema yang harus diangkat oleh anak anak yaitu salah satunya adalah kearifan lokal, kegiatan lokal di peringatan 17 Agustusan biasanya selain upacara bendera juga ada kegiatan karnaval dengan menampilkan budaya budaya lokal seperti macan macanan Kaduk”.
Masih kata Kepala SMA Negeri Arjasa Widi Wasito, S.Pd., M.Pd, “Kalau di SMA Negeri Arjasa, komite sekolah sangat bersinergi dengan kepala sekolah, program program tentunya yang lebih tau adalah kepala sekolah dan guru sekolah, Kami selalu melakukan koordinasi dengan komite sekolah untuk bisa mendukung kegiatan kegiatan sekolah, baik secara perizinan dari sisi fasilitas maupun anggaran.”
“Kegiatan yang banyak dilakukan ini adalah kegiatan yang berkenaan dengan ekstra kulikuler, karena kegiatan ekstra kulikuler ini sangat membantu untuk membangun karakter anak, kalau masalah akademik banyak sekali hal hal yang bisa digali dari google, ketika terkait dengan masalah karakter, mau tidak mau harus ada peran guru sebagai pendidik serta didukung oleh komite yang hukumnya adalah wajib”. Ungkap Kepala SMA Negeri Arjasa Widi Wasito, S.Pd., M.Pd.
“Alhamdulillah banyak prestasi yang telah diraih oleh anak anak kami, bahkan anak kelas sepuluh yang barusan masuk saja sudah berprestasi mengharumkan nama sekolah SMA Negeri Arjasa maupun nama Kabupaten, yakni telah meraih juara 2 tenis lapangan tingkat Jawa Timur.”

“Bahwa pendidikan ini, masalah pendanaan dan pengelolaan itu harus didukung dari tiga pilar, yang pertama pendanaan itu harus dialokasikan dari anggaran pemerintah pusat (APBN) yakni melalui BOS, yang kedua juga harus didukung oleh pemerintah daerah, kalau SMA yakni pemerintah daerah propinsi dengan mendukung angaran BPUBP, kemudian ketiga yakni adanya dukungan dari kelompok masyarakat dunia usaha, dalam hal ini seperti perbankan, bisa orang tua wali murid, bisa masyarakat sekitar, ini semua harus saling bahu membahu bersinergi untuk mewujudkan pendanaan pendidikan agar cukup mengantarkan anak anak meraih prestasinya.” Jelas Widi Wasito, S.Pd., M.Pd, diakhir wawancaranya.
(Pewarta : Fifi)