Pendapatan Bea Cukai Jember Lebih Tinggi Dari Capaian Nasional

Jember, independentnew-post.com

Di era Pandemi Covid 19 pendapatan Bea Cukai Regional Jember naik tajam , hal tersebut di katakan oleh Kepala Bea dan Cukai type Madya Pabean C Jember Asep Munandar saat konferensi pers pada Selasa 25 Januari 2022.

Asep mengatakan bahwa pendapatan Bea Cukai Jember lebih tinggi dari capaian Nasional.

“Mencapai 131 % sedangkan target Nasional hanya 125 %,” paparnya saat konferensi pers, lanjut Asep ini berkat dukungan dari meningkatnya penggunaan LPG,” katanya.

Di samping  pendapatan Bea masuk juga pesat hingga mencapai 1,1 Trilyun sedangan pendapatan Cukai mencapai 110 Milyar.

“Capaian pendapatan itu diperoleh dari Bea Masuk, berarti menunjukkan bahwa perekonomian meningkat, bisa jadi dari sektor Industri, terutama dari penggunaan LPG serta kegiatan ekonomi lainnya dan meningkatnya pendapatan Bea Cukai itu, karena didukung kinerja yang semngat tinggi. Jelas Asep.

Untuk mendukung sistem Bea Cukai Pusat, Bea Cukai Jember membuat sistem aplikasi Si- Langit, sebagai supporting system pusat, dalam meningkatkan pelayanan.

“Jadi layanan pusat itu sistem ITnya tidak semua mengadopsi kepentingan masyarakat, karena kami mencoba membuat subsistem aplikasi namanya Si-Langit untuk mensuporting sistem layanan yang disediakan pusat ,” ungkapnya.

Oleh karena itu kata Asep untuk meningkatkan produktivitas pelayanan ke depan, diperlukan kerjasama dengan para pihak untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, agar bekerja secara legal.

“Maksud dan tujuannya legal itu agar pendapatan Negara semakin meningkat, dan pastinya  akan kembali lagi kepada masyarakat,” jelasnya.

Lanjut Asep terkait pemberantasan rokok illegal, Asep menjelaskan bahwa temuan di wilayah Jember masih rendah, jika dibandingkan dengan Kabupaten lain.

“Karena di wilayah Jember ada perkebunan tembakau, sebagai bahan rokok, namun temuan tertinggi di Kabupaten Situbondo, karena dugaan sementara di Situbondo menjadi wilayah transit pemasaran menuju daerah Bali, dan dugaaan kita di pulau Madura memang banyak industri rokok illegal, yang sifatnya rumahan, dan tempatnya juga berpindah pindah, sehingga cukup sulit untuk mendeteksinya,” terangnya.

Asep mengaku bahwa masih ada peredaran rokok illegal, namun pihak Bea Cukai masih terus berusaha menekan adanya peredaran rokok illagal, “Pastinya kita akan terus berusaha untuk menekan rokok ilegal itu,” tandasnya.

(Pewarta : Fifi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *