Pemkab Jember, Gelontorkan Seribu Ton Lebih Kepada Petani

Jember, independentnew-post.com

Kelompok tani di Kabupaten Jember dapat sedikit bernafas lega setelah mendapat bantuan tambahan stok pupuk jenis NPK dari Pemkab Jember.

Bantuan rabuk ini adalah stimulan di tengah kondisi kebutuhan petani terhadap pupuk dirasa kurang.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro menyebutkan sebanyak 353 kelompok tani (koptan) di Jember yang menerima bantuan pupuk dari Pemkab Jember itu.

Bantuan disalurkan langsung oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Jember.

“Alhamdulillah di tengah kondisi petani di Jember kesulitan mendapat pupuk bersubsidi. Beli juga harganya mahal, dan gempuran pupuk palsu. Kita (petani) di Jember. Mendapat bantuan pupuk dari Pemkab Jember. Sebanyak 1240 ton pupuk jenis NPK,” kata Jumantara.

Meskipun jumlah bantuan itu masih dianggap kurang, kata Jumantara, setidaknya sedikit membantu persoalan pupuk yang saat ini dihadapi petani di Jember.

“Walau belum semua koptan, paling tidak (bantuan tambahan pupuk), sebagai salah satu bukti nyata Bupati Jember peduli pada petani. Sehingga meringankan kekurangan pupuk subsidi di akhir tahun ini,” lanjutnya.

Dengan adanya tambahan pupuk ini, kata Petani asal Kecamatan Jelbuk ini, dianggap juga meringankan kesulitan petani.

“Karena dari stok yang kurang, petani tak bingung lagi cari pupuk non subsidi, yang harganya selangit,” ucapnya.

Namun demikian, lebih lanjut Jumantara mengatakan, dengan bantuan pupuk ini. Kebutuhan pupuk jenis NPL dapatnya diganti dengan yang lain.

“Terlepas ada bantuan (pupuk jenis) NPK. Moga ke depan ada yang (jenis) urea. Karena urea ini yang lebih dibutuhkan petani,” katanya.

Jumantara juga menambahkan, untuk kebutuhan pupuk subsidi di wilayah petani. Dengan syarat tercatat di dalam daftar E- RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani).

Katanya, sudah dilakukan perbaikan data yang dilakukan Dinas TPHP Jember. “Alhamdulillah sudah ada perbaikan. Jadi pada tahun 2022 mendatang tidak terjadi lagi kekurangan. Tapi semisal dibuka perbaikan lagi. Ya semoga petani yang belum dapat bisa dimasukkan datanya,” kata Jumantara.

“Tapi dengan adanya perbaikan (data e-RDKK). Alhamdulillah sudah ada perhatian dan nantinya persoalan pupuk dapat ditangani baik,” imbuhnya. (Pewarta : Fifi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *