
Situbondo, independentnew-post.com
Berupaya keras tekan terjadinya Kredit macet atau NPL( Non Performing Loan), apalagi ditengah kondisi pandemi Covid 19 BPR Artha Waringin Jaya Situbondo fokus perluas penyaluran kredit khususnya kredit sertifikasi guru.
BPR Artha Jaya sebenarnya sejak tahun 2020 sudah menyalurkan kredit sertifikasi guru dan sudah sekitar 500 nasabah terlayani tersebar di kabupaten Situbondo bahkan juga mencakup karesidenan Besuki.
Menurut Kabag Kredit BPR AWJ Jimmy Alvian Simanjuntak kepada jurnalis Independen saat melakukan kunjungan ke beberapa sekolah saat ini fokus membidik penyaluran kredit khususnya kredit sertifikasi guru.
“Sebenarnya kami sudah lama yakni sejak 2020 telah menyalurkan kredit sertifikasi guru dibeberapa sekolah di wilayah Situbondo, total dana pinjaman yang telah disalurkan sebesar 50 milyard lebih ,saat ini kami berupaya produk pinjaman ini bisa dinikmati lebih luas oleh masyarakat luas khusunya guru/ kepala sekolah di wilayah kabupaten Situbondo, ucap Jimmy
Tak mau kalah dengan Bank bank lain pada umumnya Jimmy menegaskan banyak keunggulan fasilitas kredit sertifikasi di BPR AWJ sehingga memberikan keuntungan tersendiri bagi nasabah.
“Disamping suku bunga rendah, proses pencairan cepat, BPR AWJ juga memberikan jangka waktu/ tenor pengembalian lebih lama dari bank pada umumnya, pada akhirnya angsurannya semakin terjangkau sehingga dana sertifikasi masih tersisa tidak habis untuk bayar angsuran,” ungkap Jimy.
“Saat ini kami juga melakukan kunjungan ke sekolah sekolah agar produk pinjaman sertifikasi bisa dinikmati oleh mereka yang membutuhkan apalagi saat ini masa pandemi Covid 19 banyak dari mereka yang sangat membutuhkan, sambung Jimiy.
Dilain tempat, Kepala Sekolah SDN 1 Asembagus Drs. Hadari Yusman Spd, mengatakan akan menyampaikan kepada guru yang lain terkait informasi kredit sertifikasi guru tersebut.
“Saya berterima kasih atas kunjungan pegawai bank AWJ dan penyampaian informasi kredit sertifikasi akan kami sampaikan kepada guru di lingkungan SDN 1 Asembagus dan guru guru yang lain, pungkasnya.(Nain)